Bangli - Komitmen TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat kembali diwujudkan melalui kehadiran Babinsa Desa Tamanbali, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Peltu I Wayan Sujana, dalam kegiatan pemantauan dan pengamanan upacara adat “Ngurug” yang berlangsung di Setra Adat Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Senin (23/6/25).
Upacara “Ngurug”, sebagai bagian dari tradisi dan adat istiadat masyarakat Bali, merupakan salah satu momentum penting yang melibatkan partisipasi luas warga. Guna memastikan kelancaran serta keamanan selama prosesi berlangsung, Babinsa bersama pecalang adat Tamanbali bahu-membahu menjalankan tugas pengamanan di lapangan.
Dalam kegiatan tersebut, Babinsa tidak hanya hadir sebagai pengaman, tetapi juga menjalankan fungsi pembinaan teritorial, yaitu membangun sinergi dan komunikasi sosial dengan tokoh adat, pecalang, dan warga setempat. Kehadiran Babinsa menjadi wujud nyata TNI hadir di tengah masyarakat, turut menjaga dan menghormati nilai-nilai kearifan lokal.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Bendesa Adat Tamanbali, Kelian Adat Banjar Adat Truna dan Sidawa, Pecalang Adat, Serta sekitar 400 warga masyarakat adat Truna dan Sidawa.
Peltu I Wayan Sujana menyampaikan bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan adat seperti ini merupakan bagian dari tugas pokok dalam pembinaan wilayah binaan, termasuk mendukung pelestarian budaya dan memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Babinsa tidak hanya hadir saat kondisi darurat, tetapi juga dalam kegiatan sosial budaya masyarakat. Ini merupakan bentuk nyata dari pembinaan teritorial dan penguatan hubungan antara TNI dan masyarakat adat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan seperti ini juga menjadi media komunikasi sosial yang efektif, di mana Babinsa dapat mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, pentingnya menjaga kerukunan, dan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan.
“Kami berusaha selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai aparat pengaman, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat adat itu sendiri,” tambahnya.
Salah satu warga yang turut hadir dalam prosesi upacara Ngurug menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran dan peran aktif Babinsa di tengah masyarakat.
“Kami merasa lebih tenang dan nyaman dengan adanya Babinsa yang ikut mengamankan dan memantau jalannya upacara. Kehadiran beliau tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mempererat hubungan antara warga dan aparat,” ujar warga tersebut.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., mengatakan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan adat seperti upacara Ngurug merupakan wujud nyata dari pelaksanaan pembinaan teritorial yang berkelanjutan.
“Kami selalu menekankan kepada seluruh Babinsa agar senantiasa hadir dan menyatu dengan masyarakat, termasuk dalam kegiatan-kegiatan adat dan budaya. Ini adalah bagian dari strategi pembinaan teritorial untuk memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa kegiatan sosial budaya merupakan ruang strategis untuk membangun komunikasi, menjaga stabilitas wilayah, serta membentuk rasa saling percaya antara aparat dan masyarakat. Melalui keterlibatan aktif dalam setiap aspek kehidupan warga, Babinsa diharapkan mampu menjadi penggerak dan pengayom di wilayah binaannya.
“Babinsa bukan sekadar pelaksana tugas kewilayahan, tetapi juga agen pemersatu yang menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal tetap hidup di tengah masyarakat,” tegas Dandim.
Dengan sinergi yang terus dibangun antara aparat TNI, tokoh adat, dan masyarakat, Kodim 1626/Bangli optimistis bahwa stabilitas keamanan, pelestarian budaya, dan semangat gotong royong akan terus terjaga dan menjadi fondasi kuat dalam kehidupan bermasyarakat.
(Pendim 1626/Bangli)