Danramil 1628-05/Jereweh Bersama Warga Ramaikan Tradisi Me Sura’ dan Melala Minyak






Sumbawa Barat, NTB - Danramil 1628-05/Jereweh Kapten Cba Suwondo menghadiri kegiatan budaya dalam rangka memeriahkan Festival Muharram 1447 H yang digelar di Lapangan Sepak Bola Desa Goa, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu malam (6/7/2025) pukul 20.45 WITA.


Festival ini menampilkan tradisi khas masyarakat Jereweh, yakni Me Sura’ dan Melala Minyak, yang merupakan bagian dari warisan budaya lokal untuk menyambut Tahun Baru Islam. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., dan diikuti oleh berbagai unsur pemerintah, tokoh masyarakat, serta warga setempat.


Acara dibuka dengan pembacaan doa oleh Ust. Solihin, S.Pd., dan dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Panitia, M. Nasir, S.Ag. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat Desa Goa atas konsistensinya melestarikan tradisi budaya yang telah berlangsung secara turun-temurun.


“Kami sangat mengapresiasi masyarakat Desa Goa yang terus menjaga dan melaksanakan kegiatan budaya ini. Tradisi Melala Minyak Jereweh diharapkan dapat menjadi agenda budaya resmi yang tercatat dalam kalender kegiatan daerah. Kami juga mendukung legalisasi para pembuat minyak agar warisan budaya ini memiliki dasar hukum yang kuat,” ungkap Bupati.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanifah, S.Pt., M.M.Inov. Wakil Ketua DPRD KSB Merliza, S.Sos.I., M.M. Kapolsek Jereweh Iptu Ardyatmaja mewakili Kapolres KSB. Anggota DPRD Dapil 3 Fraksi PAN H. Riyadi, S.E. Camat Jereweh Muhammad Solihin, S.Pd., M.M. External Relation PT. AMNT Ismul Bahar. Kepala Pos Damkarmat Jereweh Irawan Arisandi, S.Ap. Pj. Kepala Desa Goa Zainul Baqri, S.Ap., M.Pa. Perwakilan manajemen PT. Uniserv Indonesia. Para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan masyarakat umum.


Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan lagu-lagu dari PKK Desa Goa, peninjauan langsung proses Melala Minyak Jereweh oleh Bupati, serta penyerahan piagam penghargaan kepada para peserta. Kegiatan ditutup dengan pertunjukan seni tradisional Skeco yang turut menyemarakkan malam budaya tersebut.


Tradisi Me Sura’ dan Melala Minyak tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya lokal, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan sosial antarwarga dan wahana edukatif bagi generasi muda untuk mencintai dan menjaga budaya daerahnya.


Harapan besar disampaikan agar kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masuk dalam agenda resmi tahunan, termasuk upaya perlindungan terhadap pelaku budaya seperti para Sandro atau pembuat minyak agar mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum.


(Pendim 1628/Sumbawa Barat).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama