Dompu, NTB — Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal (Purn) Dr. Marga Taufiq, S.H., M.H., melaksanakan kunjungan kerja ke CDC Bulog Sentra Pengeringan Jagung Dompu, Desa Sukadamai, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Rabu (25/6/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung proses penyerapan jagung lokal sesuai Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri.
Turut mendampingi Wadirut Perum Bulog dalam kunjungan tersebut, antara lain Dewan Pengawas Perum Bulog Komjen Pol (Purn) Verdianto Iskandar, Pinwil Bulog NTB Sri Muniarti, Pinca Bulog Bima Heri Sulistyo, serta jajaran Forkopimda Dompu dan Bima seperti Dandim 1614/Dompu Letkol Kav Riyan Oktiya Virajati, S.T., M.M., Dandim 1608/Bima Letkol Inf Andi Lulianto, S.Kom., M.M., Kapolres Dompu AKBP Sodikin Fahrojin Nur, S.I.K., Kapolsek Manggelewa IPDA Yadhulul Muslihin, dan Pasiterdim 1614/Dompu Letda Inf Abubakar.
Setibanya rombongan langsung meninjau fasilitas CDC Bulog, termasuk instalasi hidrayen, silo, dan gudang penyimpanan. Usai peninjauan, dilakukan sesi foto bersama, dilanjutkan dengan rapat internal di ruang pertemuan kantor CDC.
Dalam arahannya, Mayor Jenderal (Purn) Dr. Marga Taufiq menekankan pentingnya optimalisasi penyerapan jagung nasional sesuai target 1 juta ton per tahun dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.500/kg. Penugasan ini dijalankan oleh Bulog atas mandat Badan Pangan Nasional, guna mengolah jagung sesuai standar CJP. Beliau juga mengingatkan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam pelaksanaan penyerapan.
Dewan Pengawas Perum Bulog, Komjen Pol (Purn) Verdianto Iskandar, menyampaikan bahwa tugas pengawasan harus turut memastikan kelancaran dan keberhasilan program ketahanan pangan nasional. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam mencapai kuota, termasuk alokasi 78.000 ton untuk Provinsi NTB.
Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav Riyan Oktiya Virajati, S.T., M.M., dalam forum tersebut menyampaikan keprihatinan atas alih fungsi kawasan hutan lindung di Pulau Sumbawa, khususnya Bima dan Dompu, untuk lahan pertanian jagung. Dampak ekologis seperti kekeringan dan banjir semakin dirasakan masyarakat. Beliau meminta agar isu ini dapat disampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup sebagai bahan perhatian pusat.
Kapolres Dompu, AKBP Sodikin Fahrojin Nur, S.I.K., menambahkan bahwa dinamika terkait harga, kuota, dan penghapusan ongkos kirim sesuai Inpres telah menimbulkan berbagai persepsi masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polri siap menjaga kondusifitas dan mencegah penyebaran informasi hoaks yang berpotensi mengganggu stabilitas wilayah.
Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen pimpinan Perum Bulog dalam memastikan proses penyerapan jagung nasional berjalan optimal dan sesuai arahan Presiden RI. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
(Pendim1614/Dompu)