Buleleng, Bali – Kebahagiaan terpancar dari wajah Ketut Kandia (54), seorang buruh serabutan asal Banjar Dinas Seganti, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan. Setelah lebih dari empat dekade hidup berpindah-pindah sebagai penyakap, Ketut Kandia akhirnya memiliki rumah permanen yang dibangun melalui program TMMD ke-124 Kodim 1609/Buleleng, yang merupakan salah satu program tambahan unggulan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).
Sejak tahun 1982, Ketut Kandia dan keluarganya hidup dalam keterbatasan. Mereka harus berpindah-pindah sebanyak empat kali, menempati kebun milik orang lain sambil bekerja merawatnya. Pada tahun 1997, bantuan datang dari Desa Adat Depeha yang mengizinkan keluarga kecil ini menempati rumah adat. Sejak saat itu, mereka menetap, namun belum memiliki rumah sendiri.
Titik terang datang ketika pada tahun 2019, Ketut berhasil membeli sebidang tanah kecil seluas 2 Are. Harapan memiliki rumah pribadi pun perlahan tumbuh. Impian tersebut akhirnya terwujud lewat sentuhan tangan TNI melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang resmi menyelesaikan pembangunan rumah Ketut Kandia 100 persen.
“Saya tidak menyangka akan memiliki rumah sendiri. Terima kasih kepada TNI, khususnya Kodim 1609/Buleleng, juga kepada Pemkab Buleleng dan Dinas Perkimta. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ungkap Ketut haru.
Meski kini telah memiliki rumah sendiri, tantangan hidup masih menghampiri. Ketut mengaku belum mampu memasang listrik karena biaya pemasangan yang mencapai sekitar Rp1.700.000. “Saya dan istri bekerja serabutan, penghasilannya tidak menentu. Tapi kami bersyukur, setidaknya kami tidak lagi berpindah-pindah,” katanya.
Kisah Ketut Kandia menjadi bukti nyata bahwa program TMMD tak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun harapan dan masa depan masyarakat kecil. Rumah yang kini ia tempati bukan sekadar bangunan, melainkan simbol dari perjuangan, harapan, dan bukti kepedulian negara terhadap warganya. Sampai saat ini satgas TMMD ke - 124 Kodim 1609/Buleleng masih menyelesaikan dua rumah tidak layak huni masing – masing atas nama Komang Sentana dan Ketut Buktiasa warga Banjar Dinas Seganti Desa Depeha.