Denpasar, Suasana penuh semangat membalut Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Centre), Denpasar, Jumat dan Sabtu malam, Tanggal 27 dan 28 Juni 2025, Danrem 163/WSA mendampingi berturut turut hadir Gubernur Wayan Koster menyaksikan Lomba Baleganjur dan Gong Kebyar Legendaris.
Puluhan ribu pasang mata tertuju ke panggung utama, bahkan beberapa di antaranya rela berdiri, hanya demi menyaksikan (wimbakara) Lomba Baleganjur dan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris yang menjadi pementasan paling ditunggu dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 Tahun 2025.
Di tengah dentingan gamelan yang menggema, hadir Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Danrem 163/WSA Brigjen TNI Ida Iewa Agung Hadisaputra, yang tampak duduk khusyuk menyaksikan pertunjukan hingga akhir acara. Tampak pula mendampingi Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, “Satu kata, luar biasa! Para penarinya begitu energik, para penabuhnya sangat luwes walaupun sudah berumur. Membuat kami menjadi termotivasi,” ujar Gubernur Koster, seusai acara. Tak hanya memuji penampilan, Gubernur Koster juga menyinggung sisi perjuangan di balik panggung yang mungkin tak semua penonton sadari. Ia mengungkapkan, proses persiapan para seniman ini memakan waktu panjang, minimal tiga bulan latihan intensif, empat jam setiap hari, untuk menciptakan harmoni sempurna antara tabuh dan gerak tari.
“Kerja keras para seniman ini sungguh patut diapresiasi. Inilah alasan saya memilih bertahan menonton dari awal sampai akhir. Ini bentuk penghormatan saya kepada mereka. Saya ingin mereka merasakan kepuasan bahwa karya seni yang mereka tampilkan benar-benar dihargai,” imbuhnya. Gubernur Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus memberi dukungan nyata kepada dunia seni.
“Masyarakat Bali patut mendukungnya, agar seni kita tetap hidup, tetap terjaga dengan baik, dan kualitasnya semakin baik,” pungkasnya. Rangkaian Penampilan Gong Kebyar Legendaris diisi oleh tiga duta seni dari tiga kabupaten yang tampil secara bergantian, yakni Duta Kabupaten Badung diwakili Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal tampil pertama dengan mementaskan beberapa karya di antaranya Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung serta Legong Kreasi Widya Lalita sebagai penutup.
Sedangkan Pada Lomba (wimbakara) Balaganjur kali ini menampilkan empat duta seni, yaitu Sekaa Balaganjur Bala Datu, Banjar Dinas Delod Yeh Kawan, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Duta Kabupaten Karangasem sekaa gong Yowana Giri Puspa, Banjar Kedisan Kaja, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Duta Kabupaten Gianyar, sekaa Balaganjur Cerik Mangan Gigis, Banjar Kelodan, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Duta Kabupaten Klungkung dan Komunitas Seni Pajenengan Agung, Banjar Jehem Kaja, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Duta Kabupaten Bangli.(Penrem163).