Sambut Musim Tanam, TNI dan Masyarakat Kompak Perbaiki Kerusakan Irigasi Pertanian


 

Mataram, NTB – Peran aktif Tentara Nasional Indonesia (TNI) di tengah masyarakat kembali terlihat jelas melalui aksi sosial yang dilakukan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-09/Ampenan.



Babinsa Kelurahan Pejarakan Karya, Serka Suhaili, turun langsung bersama warga setempat dalam memperbaiki talut saluran irigasi yang tergerus air luapan saat hujan bebeberapa waktu lalu di Lingkungan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Minggu (18/5/2025).



Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara aparat teritorial/Babinsa dan masyarakat dalam menjaga serta membangun lingkungan dengan bergotong royong. Perbaikan dilakukan guna memperlancar distribusi air ke lahan pertanian warga yang sangat bergantung pada sistem irigasi, terlebih menjelang musim tanam.



Serka Suhaili mengatakan, keterlibatan Babinsa bukan hanya sekadar menjalankan tugas kewilayahan, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial. “TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Apa yang kami lakukan hari ini adalah bagian dari tugas menjaga ketahanan wilayah, salah satunya dengan memastikan sektor pertanian masyarakat tetap berjalan optimal,” ujarnya.



Kepala Lingkungan Pejarakan Karya, Rosyadi mengapresiasi dukungan dan kehadiran Babinsa. “Beliau tidak hanya membantu secara fisik, tapi juga memotivasi warga agar semangat gotong royong terus hidup. Kami sangat terbantu,” katanya.



Komandan Koramil (Danramil) 1606-09/Ampenan, Kapten Inf Zainul Fahri, juga menegaskan pentingnya keterlibatan Babinsa dalam setiap kegiatan masyarakat. “Tugas TNI tidak hanya sebatas pertahanan negara, tetapi juga memperkuat kemanunggalan dengan rakyat melalui kegiatan sosial seperti ini,” jelasnya.



Dengan kerja sama yang erat antara Babinsa dan warga, perbaikan saluran irigasi berhasil diselesaikan dengan baik. Aliran air kini kembali lancar, dan lahan pertanian warga dapat kembali teraliri secara maksimal. Kegiatan ini menjadi contoh harmonisasi antara kekuatan militer dan kekuatan sosial warga yang bersatu dalam semangat gotong royong tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama atau kelompok tertentu.



Sebuah bukti bahwa ketika kekuatan hati dan niat baik disatukan, sekat perbedaan dapat disingkirkan demi tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar kerja bersama, tetapi cermin keutuhan bangsa yang tumbuh dari akar budaya dan kepedulian. TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga teritorial, tetapi juga sebagai mitra rakyat dalam merawat harapan, memperkuat persatuan, dan membangun masa depan yang lebih baik—dari desa, untuk Indonesia. (Pendim 1606)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama