NTT-KEFAMENANU., Senin 02 Juni 2025., Dengan penuh semangat kebangsaan, TNI-Polri., Dan ribuan warga Timor Tengah Utara (TTU) memadati lapangan upacara Kantor Bupati TTU di Jl. Basuki Rahmat, Kefamenanu, untuk memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 01 Juni. Upacara yang mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai luhur bangsa di tengah tantangan zaman.
Dalam suasana yang khidmat dan penuh makna, Hadir mewakili Dandim 1618/TTU, Kasdim Mayor Inf Nur Marsudi bersama personel Kodim turut ambil bagian Penting, Dari Perwira Upacara, Komandan Upacara serta barisan peserta upacara, turut hadir bersama para personel Kodim, ASN, tokoh agama, pelajar, serta masyarakat umum total lebih dari 1.000 peserta., dan para Undangan, Upacara ini dipimpin langsung oleh Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP., M.A. yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D yang dibacakan oleh inspektur upacara, menegaskan bahwa Pancasila adalah jati diri dan jiwa bangsa Indonesia, bukan sekadar dokumen sejarah.
“Pancasila mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dari beragam latar belakang. Keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah, tetapi menjadi kekuatan untuk bersatu,” ungkapnya.
Dari sila pertama hingga kelima, setiap nilai Pancasila adalah kompas moral untuk membangun Indonesia yang bermartabat, adil, dan sejahtera. Dalam konteks pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, ideologi Pancasila dinyatakan sebagai fondasi utama dalam agenda Asta Cita pemerintah.
Disampaikan pula bahwa dalam menghadapi era globalisasi dan digitalisasi, Pancasila harus semakin dikokohkan. Tantangan ideologi seperti ekstremisme, intoleransi, dan disinformasi harus dilawan dengan literasi digital, pendidikan karakter, dan pelayanan publik yang berpihak pada rakyat.
“Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa. Kita harus menanamkan nilai Pancasila dari ruang kelas hingga ruang digital,” demikian amanat Kepala BPIP.
Melalui momentum Hari Lahir Pancasila ini, seluruh komponen bangsa baik pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, hingga generasi muda diajak untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar hafalan atau simbol seremonial.
“Pancasila bukan hanya untuk dikenang, tetapi harus dibumikan di ruang pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga dunia digital,” Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan toleransi harus menjadi napas dalam setiap langkah pembangunan bangsa, terutama menghadapi arus globalisasi, disinformasi, dan tantangan ideologis lainnya.
“Mari kita jadikan setiap tindakan, kebijakan, dan ucapan sebagai cerminan nilai-nilai Pancasila. Jayalah Indonesiaku, Salam Pancasila!”
Kehadiran TNI dalam hal ini kodim 1618/TTU, dalam peringatan ini merupakan bentuk nyata komitmen untuk terus bersama rakyat dalam menjaga keutuhan bangsa dan ideologi negara. Upacara ini tidak hanya berlangsung secara seremonial, tetapi juga menghadirkan energi positif yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Dari pelajar, ASN, TNI, Polri, tokoh adat, tokoh agama, hingga kepala desa semua bersatu di bawah panji Pancasila.
(PENDIM 1618/TTU).