arashnews.com Bali - Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti Aula Kantor Desa Penyabangan pada Selasa, 12 Maret 2025. Di bawah terik matahari pagi, 41 keluarga penerima manfaat (KPM) berkumpul untuk menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) bulan Maret 2025. Di tengah kerumunan, sosok Peltu I Ketut Sariyana, Babinsa Desa Penyabangan, hadir mengawal jalannya penyaluran bantuan.
Penyaluran BLT DD ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama mereka yang tergolong dalam kategori kurang mampu ekstrem. Setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 300.000, jumlah yang mungkin terlihat kecil, namun memiliki arti besar bagi mereka yang membutuhkan.
Kegiatan penyaluran ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting desa, termasuk Perbekel Penyabangan, Nyoman Sudiarta, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya bantuan ini bagi masyarakat. "Dengan disalurkannya BLT DD ini, semoga bantuan yang sudah diterima oleh yang berhak menerima, dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya untuk keperluan keluarga sehingga bisa mengurangi beban keluarga," ujarnya.
Selain Babinsa, hadir pula Babinkamtibmas Desa Penyabangan, Aipda Gusti Made Agus Januarta, Ketua BPD Desa Penyabangan, Putu Sukamada Artawan, dan Pendamping Desa, Ida Bagus Arta Suteja. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara berbagai elemen masyarakat dalam memastikan bantuan tersalurkan dengan tepat sasaran.
Peltu I Ketut Sariyana, dalam perannya sebagai Babinsa, tidak hanya memantau jalannya penyaluran, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada para penerima manfaat. Kehadirannya memberikan rasa aman dan nyaman, serta memastikan bahwa proses penyaluran berjalan lancar dan tertib.
"Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga penerima manfaat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutur Peltu I Ketut Sariyana. Ia juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan bantuan ini dengan bijak dan sebaik-baiknya.
Penyaluran BLT DD ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun, tantangan masih ada. Ketergantungan pada bantuan sosial perlu diimbangi dengan upaya pemberdayaan masyarakat agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.
"Walaupun jumlahnya minim, namun bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," pesan Perbekel Penyabangan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Kegiatan penyaluran BLT DD ini bukan sekadar pembagian bantuan finansial, tetapi juga simbol harapan dan kebersamaan. Di tengah keterbatasan, masyarakat Penyabangan menunjukkan semangat gotong royong dan optimisme dalam menghadapi masa depan.
Rossa