Arashnews.com -NTT-SIKKA. Komandan Kodim 1603/Sikka, Letkol Arm Denny Riesta Permana S.sos., sambut kunjungan kerja rombongan dari
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan MBG di Yayasan Inang Anselmia Constansia yang terletak di Kel. Kota Uneng, Kec. Alok Timur, Kabupaten Sikka. Kamis(01/05/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Mayjen TNI (Purn.) Dadang Hendra Yuda selaku Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional, Kolonel Arm Rudi Setiawan, S.I.P., M.Han., Direktur Bidang Pemantauan dan Pengawasan Wilayah 3, Kapolres Sikka AKBP Moh. Mukhson, S.H.,S.I.K.,M.H., Pasi Ter Kodim 1603/Sikka Kapten Inf Amran Tiwa, Kepala SPPG Wilayah Maumere, Kepala Yayasan Inang Anselmia Constansia. Maria Kristina Da Guer serta Para Petugas Dapur Sehat.
Dalam kesempatan kegiatan tersebut Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Mayjen TNI (Purn.) Dadang Hendra Yuda, menyatakan apresiasinya terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Kodim 1603/Sikka dan Yayasan Inang Anselmia Constansia "saya merasa sangat senang datang ditempat ini
Kami melihat potensi besar dari model Dapur Makanan Bergizi ini untuk direplikasi di daerah-daerah lain. Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting dalam mendorong keberhasilan program nasional perbaikan gizi. Saya harap inisiatif seperti ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan," ujar Dadang Hendra Yuda.
Dapur Makanan Bergizi ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap kondisi kesehatan dan gizi masyarakat di wilayah Kodim 1603/Sikka, khususnya di daerah pesisir dan pedesaan. "Kami dari jajaran TNI melalui Kodim 1603/Sikka siap mendukung penuh program-program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat. Dapur Makanan Bergizi ini adalah contoh kolaborasi yang baik antara masyarakat, yayasan, dan instansi pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan kuat," tegas Letkol Denny..
Kunjungan ini juga menjadi momen evaluasi dan diskusi mengenai tantangan serta solusi peningkatan status gizi masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur, dengan harapan terciptanya sistem pemantauan yang lebih efektif dan terintegrasi ke depan.(Pendim 1603/Sikka)